Service Learning
Service learning adalah suatu bentuk pendidikan yang bertujuan mengembangkan tanggung jawab sosial dan layanan kepada masyarakat. Dalam service learning, para siswa melakukan aktivitas-aktivitas seperti menjadi tutor, membantu orang tua, bekerja di rumah sakit, membantu di pusat penitipan anak, atau membersihkan tanah kosong untuk dijadikan tempat bermain.
Tujuan
penting dari service learning adalah supaya
remaja tidak terlalu berpusat pada diri sendiri (self-centered) dan lebih termotivasi untuk menolong orang lain
(Sherrod & Lauckhardt, 2009).
Service learning seringkali lebih efektif ketika kondisi :
1.
Memberikan
pilihan aktivitas pelayanan yang dapat dipilih oleh siswa
2.
Memberikan
kesempatan kepada siswa untuk memikirkan partisipasinya
Service learning membawa pendidikan ke dalam masyarakat (Sherrod &
Lauckhardt, 2009). Sebagai contoh,
seorang siswa kelas 11 membuka les matematika dan Bahasa inggris untuk siswa SD
di rumahnya secara gratis. Siswa tersebut merasakan adanya kepuasan dan
kebahagiaan dalam dirinya karena ia memiliki kesempatan untuk membagi ilmu yang
dimilikinya kepada anak-anak SD.
Jadi ciri utama dari service learning adalah bahwa kegiatan itu menguntungkan baik bagi siswa yang bertindak sebagai sukarelawan maupun bagi orang yang menerima bantuan. Para peneliti menemukan bahwa service learning dapat memberikan sejumlah keuntungan kepada para siswa (Sherrod & Lauckhardt, 2009). Peningkatan perkembangan remaja terkait service learning mencakup nilai mata pelajaran yang membaik, mampu menetapkan tujuan dengan lebih baik, memiliki harga diri yang lebih tinggi, merasa lebih mampu berbuat sesuatu bagi orang lain, dan meningkatkan kecenderungan para remaja tersebut untuk menjadi sukarelawan di masa depan (Hart, Matsuba, & Atkins, 2008). Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa remaja perempuan lebih banyak berpartisipasi dalam service learning dibandingkan remaja laki-laki (Webster & Worrell, 2008).
Jadi, apabila
kita resapi dari uraian diatas yang diambil dari Santrock (2012) halaman 430, maka service learning ini dapat dikatakan seperti bakti sosial yang
dilakukan oleh siswa dengan tujuan agar siswa dapat memberikan suatu manfaat
kepada masyarakat. Service learning
ini tampaknya akan bagus apabila dijadikan salah satu program sekolah tingkat
SMA, karena siswa akan distimulus untuk mengetahui hal-hal apa saja yang
sebetulnya bisa mereka lakukan untuk orang-orang disekitarnya seperti di
masyarakat dan hal-hal apa saja yang belum bisa mereka lakukan. Selain itu,
program service learning ini juga
akan menstimulus rasa empati atau rasa kepedulian dalam diri siswa terhadap apa yang terjadi di masyarakat dalam bentuk aksi nyata. Secara
sederhana, service learning ini dapat
menstimulus para siswa untuk mengetahui bakat dan minat apa saja yang ada dalam
diri mereka, karena melalui service
learning siswa diajarkan untuk memilih bidang yang sesuai dengan bakat dan minatnya seperti apakah ia akan terjun ke bidang sosial di
masyarakat, bidang keagamaan, bidang pendidikan, seni, olahraga, atau yang lainnya.
Komentar
Posting Komentar