Mengapa di Sekolah Suka Ada Konseling ?



Biasanya guru BK sering memanggil siswa/siswi yang bermasalah ke ruangannya, iya gak sih ?

Sebetulnya yang di panggil ke ruang BK itu tidak hanya siswa/siswi yang bermasalah saja, tetapi siswa/siswi yang ingin diskusi mengenai orientasi masa depannya, baik itu tentang pekerjaan maupun pendidikan.

Langsung saja, sebenarnya konseling di sekolah itu untuk apa ?

Dalam buku Untung (2012) menyebutkan tujuan konseling adalah :

1.       Tujuan Perkembangan

Klien dibantu untuk memenuhi atau meningkatkan potensinya mengantisipasi pertumbuhan dan perkembangan dirinya (secara sosial, personal, emosi, kognitif, kesejahteraan fisik, dan lain-lain)

2.       Tujuan Prefentif

Konselor membantu klien menghindari sejumlah hasil yang tidak diinginkan

3.       Tujuan Perbaikan

Membantu klien mengatasi dan/atau menangani perkembangan yang tidak diinginkan

4.       Tujuan Penyelidikan

Penyelidikan mencerminkan  tujuan yang tepat untuk menguji pilihan-pilihan, pengetesan keahlian dan mencoba aktivitas, lingkungan, hubungan dan lain-lain yang baru dan berbeda

5.       Tujuan Penguatan

Penguatan digunakan ketika klien memerlukan bantuan untuk mengenali apa yang sedang dikerjakan, dipikirkan dan/atau dirasa sudah baik-baik saja

6.       Tujuan Kognitif

Mencapai fondasi dasar pembelajaran dan keahlian kognitif

7.       Tujuan Fisiologis

Mencapai fondasi dasar pemahaman dan kebiasaan untuk kesehatan yang baik

8.       Tujuan Psikologis

Psikologi membantu pengembangan keahlian interaksi sosial yang baik, kontrol emosi dalam belajar, pengembangan konsep diri yang positif, dan lain-lain

 

Hackney dan Cormier (1996) tujuan konseling terdiri dari :

1.       Untuk memotivasi

2.       Untuk mengedukasi karena membantu siswa/i untuk menguasai respon baru

3.       Untuk mengevaluasi

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mental yang Kuat

Gambar
  Perkembangan mental yang sehat adalah kemampuan meningkatkan regulasi emosi, mengelola pikiran, berperilaku dengan sikap yang positif, dan mampu mengalahkan keadaan. Terdapat beberapa faktor yang menentukan perkembangan mental yang kuat, diantaranya : 1.        Genetik Gen menentukan peran apakah seseorang mudah mengalami isu kesehatan mental atau tidak 2.        Kepribadian Beberapa orang memiliki kepribadian yang membantu seseorang berpikir lebih realistis dan berperilaku lebih positif di lingkungannya 3.        Pengalaman Pengalaman hidup seseorang mempengaruhi bagaimana orang tersebut berpikir mengenai dirinya, orang lain, dan lingkungan secara umum   Untuk memahami kekuatan mental, kita perlu mempelajari bagaimana pemikiran kita, perilaku, dan perasaan yang semuanya saling terjalin. Inilah mengapa mental yang kuat memerlukan 3 cabang pendekatan, yaitu : 1.        Pemikiran Mengidentifikasi pemikiran irasional dan menggantinya dengan pemikiran realistis. 2
Read more »

Tips untuk Mencintai Diri Sendiri

Gambar
  Mencintai diri sendiri……cobalah jujur pada dirimu, sudahkah kamu mencintai dirimu dengan begitu baik ?   Mencintai diri sendiri adalah segala sesuatu yang kita lakukan untuk menolong diri kita agar bisa bangkit, agar bisa merawat diri, dan untuk menguatkan hubungan kita dengan diri kita sendiri (Joanna Platt, 2016). Kita biasanya membangun kepercayaan dan hubungan dengan orang lain, maka kita juga butuh untuk membangun kepercayaan dan hubungan dengan diri kita sendiri. Mencintai diri sendiri membantu   kita percaya dengan diri kita dan membuat kita merasa dicintai oleh diri kita sendiri. Mencintai diri sendiri menurut Joanna Platt bukan sesuatu yang berlebihan.                                           Berikut cara mencintai diri sendiri   menurut Joanna Platt (2016) yaitu : 1.        Quality Time Kamu merasa dicintai ketika kamu punya waktu untuk dirimu sendiri Contoh : membaca buku yang kamu sukai, relaksasi, dan lain-lain 2.        Physical Touch Kamu akan merasa
Read more »

Gangguan Belajar

Gambar
  Gangguan belajar adalah kesulitan dalam memahami Bahasa baik secara lisan maupun tulisan, termasuk kesulitan mendengar, berpikir, membaca, menulis, dan mengeja, serta kesulitan dalam hal matematika. Gangguan belajar bukan disebabkan oleh keterbatasan penglihatan, keterbatasan pendengaran, keterbatasan motorik, retardasi mental, gangguan emosi, atau karena keterbatasan lingkungan, budaya, atau ekonomi. Gangguan belajar terdiri dari tiga macam, yaitu : 1.    1.     Disleksia Merupakan gangguan belajar dalam hal membaca dan mengeja (Ise & Schulte-Korne, 2010) 2.       2.   Disgrafia Merupakan gangguan belajar dalam hal menulis dengan tangan (Rosenblum, Aloni, & Josman, 2010). Individu dengan gangguan disgrafia sangat lamban menulis, hasil tulisannya sangat sulit dibaca, dan sering membuat kesalahan ejaan karena tidak mampu membedakan bunyi dan huruf 3.       3.   Diskalkulia Merupakan gangguan belajar yang berhubungan dengan angka, seperti misalnya bilangan, sist
Read more »