Gangguan Pola Makan pada Remaja Perempuan

 Gangguan pola makan pada remaja perempuan ada apa saja ?

Ada dua macam gangguan pola makan yang umumnya dilakukan oleh remaja perempuan, yaitu Anorexia Nervosa dan Bulimia Nervosa, Kok, remaja perempuan yang mengalami gangguan pola makan ? Yup, karena biasanya pada usia remaja, perempuan mulai memerhatikan citra tubuhnya sedangkan kondisi emosional masih belum stabil. Maksudnya begini, ketika ada masalah emosional, mungkin galau karena nilai mata pelajaran tidak sesuai harapan, mungkin galau karena masalah pertemanan, mungkin galau karena masalah keluarga, atau karena sedang patah hati, biasanya remaja perempuan larinya ke ''makan''.

Okey, lalu Anorexia Nervosa dan Bulimia Nervosa itu yang seperti apa ?

Satu per satu kita bahas.

1. Anorexia Nervosa



Anorexia nervosa adalah gangguan pola makan dengan ciri selalu berusaha kurus yang dilakukan  dengan cara menahan lapar. Anorexia nervosa merupakan gangguan serius yang dapat menyebabkan kematian. 

Tiga karakteristik utama pada penderita anorexia nervosa :

a. memiliki berat tubuh kurang dari 85 persen orang normal, dilihat dari usia dan tinggi tubuh

b. memiliki ketakutan yang intens terhadap penambahan berat tubuh dan ketakutan ini tidak hilang meskipun berat tubuh sudah berkurang

c. memiliki gambaran yang salah mengenai bentuk tubuhnya (Rigaud dkk, 2007)

Meskipun sudah sangat kurus, penderita anorexia ini memandang dirinya terlalu gemuk. Biasanya mereka sering menimbang berat tubuhnya, sering menggunakan alat ukur tubuh, dan sering memandang tubuhnya sendiri dengan kritis di depan cermin.

Anorexia nervosa biasanya dimulai dari awal sampai pertengahan masa remaja, biasanya karena diet dan beberapa tipe stress hidup. Anorexia nervosa 10 kali lebih banyak dialami oleh perempuan dibanding laki-laki.

Anak dari ibu penderita anorexia nervosa berisiko menjadi penderita juga (Striegel-Moore & Bulik, 2007). Penyebab anorexia  nervosa pada remaja perempuan adalah karena masalah dalam fungsi keluarga (Benninghoven dkk, 2007), dan sebuah penelitian terbaru mengindikasikan bahwa terapi keluarga merupakan pengobatan yang paling efektif bagi anak perempuan penderita anorexia nervosa (Bulik dkk, 2007).


2. Bulimia Nervosa

Bulimia nervosa adalah gangguan makan  dimana individu secara konsisten mengikuti pola makan berlebihan  dan membersihkannya. Penderita bulimia ini makan terus-menerus, kemudian mengosongkan perutnya dengan cara memuntahkan makanan yang telah dimakannya atau mengonsumsi obat pencuci perut.  Penderita bulimia nervosa mengalami kejadian tersebut minimal 2 kali seminggu selama 3 bulan (Napierski-Prancl, 2009). 

Sama seperti penderita anorexia nervosa, penderita bulimia nervosa  juga sering memikirkan makanan, sangat takut menjadi gemuk, depresi atau cemas, dan memiliki citra tubuh yang salah. 

Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa penderita bulimia nervosa berlebihan dalam menilai berat dan bentuk tubuh mereka, dan penilaian yang berlebihan ini terkait dengan depresi  yang tinggi dan percaya diri yang rendah (Hrabosky dkk., 2007).

Penderita  bulimia nervosa memiliki berat tubuh normal sehingga penderitanya  sulit dideteksi. Bulimia nervosa biasanya  dimulai di akhir masa remaja atau awal dewasa. Banyak perempuan yang menderita bulimia nervosa, sebelumnya pernah mengalami kelebihan berat tubuh.


Sumber :

Santrock, John W. 2012. Life-Span Development Perkembangan Masa-Hidup Edisi Ketigabelas Jilid 1. Jakarta : Airlangga

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gangguan Belajar

Mental yang Kuat

Tips untuk Mencintai Diri Sendiri