Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2021

Efektif dan Tidak Efektif dalam Berteman : Bagaimanakah caranya mencari teman yang efektif ?

Gambar
Efektif dan tidak efektif dalam berteman Pada usia SMA (Sekolah Menengah Atas), biasanya kita ingin sekali memiliki teman yang banyak, diakui oleh teman-teman, disukai oleh banyak teman, dan lain sebagainya. Kita biasanya merasa sangat bahagia ketika kita dikelilingi oleh banyak teman, merasa bahwa diri kita ini populer, merasa bahwa kita ini sebegitu  berartinya untuk teman-teman kita. Pada intinya ketika kita memiliki banyak teman, terasa bahwa dunia ini seolah kita yang menguasai. Namun.........eitsss, dalam berteman itu tentu ada strateginya dong, ada strategi yg efektif dan ada strategi yang tidak efektif.  Dalam tulisan kali ini, kita bahas dulu strategi yang efektif dalam berteman. Lalu, bagaimanakah strategi yang efektif dalam berteman ? Menurut Wentzel, 1997 dalam John W. Santrock (2011), strategi dalam berteman yang baik ada 4, yaitu : 1. Memulai Interaksi Maksud memulai interaksi adalah pelajari seseorang yang akan kamu hadapi. Tentunya kamu juga harus lebih dulu memperkenal

Perkembangan Identitas Diri Pada Remaja SMA

Gambar
    Perkembangan identitas diri pada remaja SMA   Masa SMA (Sekolah Menengah Atas) identik dengan masa pencarian jati diri. Biasanya pada masa SMA ini, kita ingin mengetahui sebetulnya potensi apa yang kita punya, di masa depan kita mau apa, gambaran diri ideal kita beberapa tahun di masa mendatang ingin seperti apa, dan lain sebagainya. Berkaitan dengan hal-hal yang ingin diketahui dalam diri pada usia SMA, maka ini berhubungan dengan ''Identitas''.  Dalam John W. Santrock (2011 : 437) Identitas adalah potret diri yang tersusun dari berbagai aspek, yang mencakup : 1. Jejak karir dan pekerjaan yang ingin dirintis seseorang (identitas pekerjaan/karir) 2. Apakah seseorang itu konservatif, liberal, atau berada diantara keduanya (identitas politik) 3. Keyakinan spiritual (identitas spiritual) 4. Apakah seseorang itu lajang, menikah, bercerai, dan seterusnya (identitas relasi) 5. Sejauh mana seseorang termotivasi untuk berprestasi dan intelektualitasnya (identitas prestasi,